Low back pain (LBP)
Tulang belakang manusia terdiri
dari tulang cervical, thoracal, lumbal serta sacrum.
Lumbal merupakan pondasi pada
struktur tulang belakang yang terdiri dari berbagai komponen penunjang seperti
otot, saraf, ligamen serta persendian yang saling berkaitan satu sama lain
untuk mensuport tulang belakang. Karena struktur yang dimiliki lumbal sangat kompleks
maka sangat rentan sekali untuk terjadinya cidera pada otot, ligamen, bantalan
sendi yang berada di lumbal, sehingga dapat menyebabkan nyeri pada sekitar
daerah lumbal yang sering kita dengar dengan istilah low back pain (LBP).
Tingkatan nyeri pada low back pain (LBP) bisa dikategorikan ringan yang hanya
memberikan rasa sedikit kurang nyaman seperti pegal- pegal serta yang sudah
dikategorikan parah adalah rasa nyeri yang sakit sekali sehingga sangat
mengganggu dalam beraktifitas sehari-hari.
Nyeri yang dialami pada penderita
low back pain (LBP) dapat berangsur
memburuk seiring berjalannya waktu serta aktifitas yang tidak disertai dengan exercise.
Gejala yg dialami pada penderita low back pain (LBP) adalah sebagai
berikut
1. Spasme
otot atau otot yg sangat terasa kaku yg menyebabkan rasa yg kurang nyaman
seperti pegal sampai nyeri pada daerah pinggang.
2. Rasa nyeri yg menjalar dari
daerah pinggang, bokong, paha serta sampai ke kaki. Rasa nyeri akan bertambah
ketika sudah terlalu lama duduk atau berdiri.
Pembagian tingkatan nyeri pada low back pain (LBP) dibagi atas nyeri akut, subakut serta kronis.
Berikut penjelasannya :
a. Nyeri
akut
Jenis nyeri ini biasanya datang
secara tiba-tiba dan berlangsung hanya beberapa hari atau minggu, dan dianggap
hanya sebagai respon tubuh apabila terjadi cidera, dan rasa nyeri akan cepat
mereda secara bertahap pada saat tubuh merecovery
b. Nyeri
subakut
Berlangsung selama 6 minggu
sampai 3 bulan, jenis rasa nyeri yg dirasakan besifat mekanis seperti rasa
tegang pada otot atau spasm serta nyeri pada persendian yg berlangsung
berkepanjangan. Pada fase ini sangat dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan
medis dan sangat disarankan untuk membatasi aktifitas fisik.
c. Nyeri
kronis
Didefinisikan sebagai nyeri yg
sudah berlangsung lebih dari 3 bulan dan nyeri ini biasanya sudah sangat berat
dan sudah sangat mengganggu sekali pada saat menjalani aktifitas sehari-hari.
Ada dua tipe umum kategori nyeri
pada low back pain (LBP) yaitu nyeri
mekanis dan nyeri radicular.
a. Nyeri
mekanis
penyebab paling umum dari nyeri
mekanis ini adalah berkaitan dengan otot, sendi (facet joints, sacroilliac joints), ligamen, serta tulang.
Jenis nyeri ini cenderung pada
daerah pinggang, bokong dan terkadang sampai kaki. Biasanya dipengaruhi beban
yang di topang oleh tulang belakang berdasarkan gerakan seperti berdiri, duduk,
berjalan yg tidak imbang.
b. Nyeri
radicular
Jenis nyeri ini terjadi akibat
adanya peradangan pada saraf. Nyeri dapat menjalar mengikuti jalur saraf atau
area dermatom ke arah bokong atau kaki. Sensasi nyeri dirasakan biasanya tajam,
rasa panas serta timbul rasa kesemutan atau rasa baal dan biasanya hanya
dirasakan pada satu sisi tubuh saja.
Low back pain (LBP) dapat
disebabkan oleh :
1. Infeksi
Disebut juga osteomyelitis, infeksi tulang belakang jarang terjadi namun dapat
menyebabkan rasa nyeri yang sangat parah dan mengancam nyawa apabila tidak
ditangani dengan baik. Hal ini bisa disebabkan oleh prosedur tindakan operasi,
suntikan, yang menyebar oleh aliran darah. Pasien dengan kekebalan tubuh yg
rendah akan rentan mengalami infeksi pada tulang belakang.
2. Tumor
Tumor tulang dimulai dari bagian
tubuh lain yg bermetatasis ke tulang belakang. Tumor paling umum yg menyebar ke
tulang belakang mulai dari kanker payudara, prostat, ginjal, tiroid dan
paru-paru.
3. Penyakit autoimun
Low back pain (LBP) merupakan gejala yang mungkin terkait dengan
kondisi autoimun seperti ankylosing
spondylitis, rheumatoid arthritis, lupus, fibromyalgia dll.
4. Aktifitas fisik
Aktifitas fisik yang tidak imbang
antara duduk, berdiri dan berjalan serta tidak disertai dengan exercise.
Untuk mengembalikan fleksibilitas lumbal, mengontrol rasa
nyeri, menurunkan spasme pada otot dan mengembalikan fungsi tubuh untuk
bergerak aktif maka sangat disarankan untuk melakukan terapi fisik serta
melakukan peregangan setiap hari.
Komentar
Posting Komentar